JAKARTA – Bertempat di kantor pusat PT Aruna Jaya Nuswantara di Jakarta Selatan, Koperasi Pemasaran Induk Nelayan Sejahtera (INKONERA) secara resmi menjalin kerja sama dengan Aruna, perusahaan teknologi perikanan terintegrasi. Perjanjian ini ditandatangani oleh Ketua INKONERA, Imam Supriyadi, dan Direktur Utama PT Aruna Jaya Nuswantara, Farid Naufal Aslam.
Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Laksamana TNI (Purn) Sumarjono dan juga dihadiri Indraka Fadhillah (Founder dan Chief operation Officer Aruna), Donny Manusama (Penasehat INKONERA), Winarso HS (Sekretaris INKONERA) dan Hengky Effendy (Bendahara INKONERA). Kolaborasi bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan nelayan Indonesia melalui pendekatan berbasis teknologi dan sertifikasi kompetensi.
Dalam kerja sama ini, Aruna akan menyediakan akses pasar global untuk hasil laut yang dihasilkan oleh nelayan yang bernaung di bawah INKONERA. Sementara itu, INKONERA akan mendukung peningkatan keterampilan nelayan melalui program pelatihan dan sertifikasi yang terstandar.
Direktur Utama Aruna, Farid Naufal Aslam, menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama ini.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat menciptakan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan nelayan Indonesia dan keberlanjutan ekosistem laut,” kata Farid Naufal Aslam, Selasa (17/12/2024).
Sementara itu, Ketua INKONERA, Imam Supriyadi, menekankan pentingnya sinergi antara teknologi dan komunitas. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing nelayan di pasar global,” katanya.
Laksamana TNI (Purn) Sumarjono, sebagai Ketua HNSI, memberikan apresiasi atas inisiatif ini. “Kerja sama ini sejalan dengan visi kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut Indonesia,” tuturnya.
Kerja sama antara INKONERA dan Aruna diharapkan mampu menjadi model kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem kelautan Indonesia, meningkatkan taraf hidup nelayan, serta menjaga keberlanjutan lingkungan laut. Program – program yang direncanakan meliputi pelatihan, digitalisasi proses perdagangan, dan penguatan akses pasar internasional.
Acara penandatanganan ini diakhiri dengan diskusi singkat mengenai langkah-langkah implementasi yang akan segera dilakukan pada awal tahun 2025. (RAN)
Leave a Reply