Komisi IV DPRD Minta Pemkot Bekasi Serius Bina OPD yang Belum Optimal

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Ir. Drajat Kardono.

BEKASI TIMUR – Ketua Komisi IV DPRD, Ir. Drajat Kardono meminta eksekutif maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi serius melakukan pembinaan terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai tidak berhasil melampaui Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan mencari penyebabnya, Selasa (24/05/2022).

“Didalami, kemudian dicari sebabnya apa. Harus ada upaya serius untuk meningkatkan itu. Apakah itu nanti akan mengadakan FGD, kemudian storming peningkatan pembinaan kepada mereka supaya lebih meningkat lagi, itu harus dilakukan,” kata Drajat saat ditemui awak media di ruang kerjanya.

Salah satunya, kata dia, evaluasi dapat dilakukan oleh pihak Pemkot Bekasi terhadap kinerja OPD yang selama ini membantu kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan dengan melalui pemberian reward and punishment atas prestasi yang dicapai.

“Buat mereka yang tercapai mustinya diberikan penghargaan, buat yang tidak tercapai ini perlu dilakukan proses pembinaan. Kalau memang gap-nya terlalu besar ya apa boleh buat silahkan diganti dengan penjelasan kinerjanya tidak mendukung untuk pencapaian tersebut,” terang Drajat.

Terkait hal tersebut, politisi PKS ini juga meminta kepada Inspektorat Kota Bekasi agar mengupayakan internal kontrol terhadap pengguna anggaran tersebut, dengan meningkatkan frekuensi audit pada internal OPD, setara risiko yang dimiliki.

“Misalkan dia (OPD) pengguna anggaran yang besar atau terbesar, maka juga frekuensinya harus lebih intens dibandingkan dengan OPD yang memiliki anggaran lebih sedikit. Mereka yang kinerjanya jeblok, intensitas frekuensinya harus lebih sering dibandingkan mereka yang capaianya baik,”tandasnya.

Menurutnya, dengan audit secara intens yang dilakukan oleh Inspektorat secara proporsional terhadap OPD yang kinerjanya tidak maksimal, nantinya akan dapat diketahui proses yang menjadi penyebab merosotnya kinerja OPD itu sendiri.

“Mereka yang jeblok harus lebih didalami lagi supaya nanti kelihatan masalahnya di mana. Jika masalahnya sudah teridentifikasi, nanti bisa dikomunikasikan ke OPD-nya untuk kemudian memperbaiki proses-proses yang dianggap bermasalah dan berkontribusi terhadap tidak ketercapaian. Makanya mekanisme itu harus jalan,”ujarnya.

Lebih lanjut, Drajat Kardono juga meminta Pemkot Bekasi membangkitkan budaya literasi terhadap pengelolaan capaian target kinerja OPD yang ada, untuk dijadikan bahan acuan atas hasil kinerja yang telah berhasil dicapai.

“Artinya begini, untuk OPD – OPD yang berhasil melampaui target, maka dia harus mendokumentasikan succes story-nya. Kiat-kiat apa yang telah dilakukan hingga bisa terlampaui. Sehingga dokumentasi tersebut nanti bisa dijadikan referensi atau rujukan terhadap pejabat yang menggantikan atau penerusnya, karena rotasi pejabat di Kota Bekasi ini cukup tinggi,” pungkasnya. (ADV/SETWAN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*