BEKASI SELATAN – Ratusan guru honor menggelar aksi unjuk rasa menuntut agar diangkat menjadi tenaga kerja kontrak (TKK) di Kantor Walikota Bekasi. Menanggapi hal ini Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menegaskan akan meningkatkan kesejahteraan para guru tersebut melalui tunjangan honor yang dialokasikan melalui APBD Kota Bekasi.
Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi mengatakan bahwa, semua urusan pemberkasan para guru honorer yang ingin mengajukan peningkatan status pegawainya menjadi Tenaga Kerja Kontrak (TKK) supaya langsung diserahkan ke bagian Sekretariat Walikota.
“Saya ambil alih urusannya, ga usah melalui Disdik (Dinas Pendidikan) lagi. Ga ada anak buah yang salah, yang salah pemimpinnya. Langsung serahkan ke Sekretariat Walikota di depan, kalau bisa mulai hari ini. Kalau ternyata administrasinya lemah, padahal kalian (para guru honor-red) sudah mengajar berpuluh-puluh tahun, ambil beberapa orang sebagai saksi yang memberika surat pernyataan diatas sumpah,” ujarnya di Pendopo Walikota, Kompleks Perkantoran Pemkot Bekasi, Senin (23/1).
Dalam waktu dekat kata Pepen, pihaknya akan membentuk tim guna mengevaluasi dan verifikasi berkas yang diajukan guru honor. Setiap kepala sekolah lanjut dia, juga akan dimintai pertanggung jawabannya tas berkas yang diusulkan oleh masing-maing gurunya tersebut. Hal itu bertujuan untuk memastikan kebutuhan tenaga pendidikan dan kependidikan di jenjang tingkat satuan pendidikan.
“Kenapa? yang pertama, betul tidak kebutuhan rasio akan guru terhadap proses beelajar-mengajar. Kalau memang nanti banyak PNS-nya disitu, kalian yang paling banyak menghabiskan proses jam belajar-mengajar maka kita akan evaluasi. Karena yang banyak bekerja itu ternyata kalian,” ucapnya.
Pepen pun memberi waktu paling lama sampai 30 Januari pemberkasan harus sudah selesai. “Dan umumkan disekolah-sekolah yang layak nanti. Kalau kalain care saya pertanggungjawabkan mendapatkan honor dari pemerintah kota. Untuk menjadi PNS bukan tanggung jawab saya, tapi kesejahteraan kalian tanggung-jawab saya sama pak Syaikhu (Wakil Walikota-red).
Sekretaris Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI), Tuti Alawiah seusai mendengar pernyataan walikota mengatakan pihaknya sangat bahagia diapresiasi walikota. “kami juga merasa sangat istimewa karena walikota Insyha Allah mengakomodir. “Kami percaya dengan beliau. Kami juga akan mempertanggungjawabkan SK kami dan kami memang benar-benar mengajar di suatu sekolah dengan tanpa pernah membayar,” papar guru di SDN 13 Kranji itu lagi.
Sementara itu dalam aksinya saat berada disamping Kantor Walikota, Ratusan guru honor menuntut janji walikota untuk mengangkat menjadi TKK, para guru tersebut mengumandangkan shalawat Nabi. Sejumpah tulisan dalam tuntutan mereka diantaranya “Kami tak Akan Berhenti Berjuang Sampai Status Kmi TKK”, “Kami lama mengabdi Tetapi Diabaikan, Sementara TKK Diperjual Belikan” dan “Segera Tingkatkan Status Kami Menjadi TKK Demi Keadilan”. Aksi massa yang tergabung dalam FPHI ini berlansung dibawah teriknya Matahari.
Meski begitu sejumlah guru tersebut tampak tanpa lelah menjalankan aksinya. Guru honor itu mulai menggelar aksinya mulai pukul 05 pagi. Aparat kepolisian dan Satpol PP mengawal aksi tersebut. Setelah 2 jam menunggu akhirnya para guru ini diarahlan ke Pendopo. Guru-guru tersebut tampak duduk di lantai sabar menunggu kehadiran walikota.(OSS)
Leave a Reply