Melalui KKN Unisma Bekasi Kita Tahu Bahwa Peran UMKM Sangat Membantu di Masa Pandemi

Aprilia Handini saat KKN-DT di CV Talang Bintang, Bintara, Bekasi Barat.

Penulis : Aprilia Handini

Di tahun 2022 ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Domisili Tinggal (KKN–DT) Berbasis Literasi Digital dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

KKN-DT bertemakan ‘Pemberdayaan UMKM Ikatan Talang Sadap dan Pengepakan Batu Asah Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Daerah Bintara’.

Untuk mengurangi mobilitas dan penyebaran virus Covid–19, maka LPPM Universitas Islam 45 Bekasi menggelar kegiatan tersebut di daerah masing–masing dengan model individualisasi dan klasterisasi yang sudah ditentukan oleh pihak LPPM.

Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada sektor manufaktur, tetapi juga terhadap sektor UMKM sejak April 2020. Salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah di masa pandemi Covid-19 adalah mendorong sektor UMKM, yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung.

Aprilia Handini, salah satu mahasiswa peserta pengabdian dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) telah melaksanakan program kerjanya di Bintara, Bekasi Barat. Dengan melakukan aksi nyata di CV Talang Bintang yang dikepalai oleh Bapak H. Dudu Marjana, S.E. Metode yang digunakan dalam pengabdian melalui observasi, wawancara dengan narasumber dan pengumpulan data.

Berdasarkan hasilnya, pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sektor UMKM yang menyebabkan para pelakunya harus beradaptasi, antara lain dengan menurunkan produksi barang/jasa, mengurangi jumlah/jam kerja karyawan serta jumlah saluran penjualan/pemasaran. Membaiknya angka penyebaran virus Covid-19 dan adanya program vaksinasi, telah menumbuhkan optimisme bagi para pelaku UMKM pada tahun 2021.

Dalam kegiatan pemberdayaan UMKM CV Talang Bintang menggunakan bahan bekas seng plat hasil dari pembuangan pabrik yang dapat diolah menjadi talang sadap karet. Sedangkan untuk produk batu asah UMKM ini menggunakan sumber daya alam berupa batu yang berasal dari daerah Bogor yang telah diproses menjadi potongan batu asah. Hasil dari proses seng dan batu tersebut dapat membuka lapangan kerja untuk masyarakat, berupa ikatan talang sadap karet dan pengepakan batu asah bagi masyarakat daerah Bintara. Setelah proses selesai, produk tersebut yang merupakan alat perkebunan karet akan diperdagangkan ke daerah Sumatera dan sekitarnya.

Hasil dari bentuk pengabdian masyarakat berupa kegiatan pelatihan pemberdayaan UMKM dengan upaya pemanfaatan barang bekas menjadi talang sadap alat pertanian karet dan pengepakan batu asah yang merupakan salah satu sumber daya alam adalah sebagai berikut :

– Masyarakat dapat melihat bahwa barang bekas masih dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai jual. Serta memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik–baiknya memberikan keuntungan bagi perekonomian.

– Dengan kita memberdayakan UMKM, kita dapat membuka peluang kerja bagi mereka yang membutuhkan dan mengurangi pengangguran.

Berdasarkan pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak barang bekas di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan sehingga menjadi barang berguna dan bernilai ekonomi.

Dengan diadakannya pelatihan ini, masyarakat mampu mengembangkan kreativitas mereka dan memanfaatkan kreativitas tersebut untuk menunjang perekonomian dan menanamkan pentingnya berwirausaha, sehingga masyarakat dapat menciptakan peluang usaha dengan kreativitasnya melalui pelatihan kreasi membuat kerajinan tangan dari barang bekas.

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*