JAKARTA – Mukernas KA KAMMI berakhir hari ini, Minggu 4 Februari 2018 dan menghasilkan rekomendasi terkait antisipasi dan arah baru politik Indonesia menyambut tahun politik 2019. Dua tokoh muda reformasi, inisiator dan presiden pertama KAMMI yang lahir 20 tahun lalu, yakni Fahri Hamzah (presiden pertama KAMMI) dan Anis Matta (inisiator berdirinya KAMMI) diajukan bulat oleh forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Keluarga Alumni KAMMI (KA KAMMI) sebagai calon presiden Indonesia periode 2019-2024.
“Maka keluarga Alumni KAMMI berbulat hati mencalonkan H. Fahri Hamzah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dan inisiator pendirian KAMMI H.M Anis Matta untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia dalam Pilpres tahun 2019. Selanjutnya kami meminta kepada mereka berdua untuk terus berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga proses pencalonan dan penetapan. Semoga Allah meridhoi upaya kita ini,” demikian Sekjen KA KAMMI Rahman Toha dalam keterangannya di depan wartawan di Royal Hotel Kuningan, Jakarta.
Dalam penutupan Mukernas, Fahri Hamzah juga menekankan bahwa yang dimaksud arah Indonesia baru yang dijadikan tema Mukernas adalah ke depan. “Arah Indonesia baru adalah ke depan. Bukan ke kiri,” tegas Fahri Hamzah. “Kami berkumpul di sini sebagai upaya penyelamatan apa yang sudah dimulai dua puluh tahun lalu, pencapaian demokrasi yang sudah kita tempuh sejauh ini harus dijaga dari kelompok-kelompok yang ingin merenggutnya,” kata Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI dari PKS yang juga saat ini menjabat Presiden KA KAMMI dalam konferensi pers. Fahri Hamzah menambahkan bahwa pemimpin baru Indonesia haruslah yang secara sejarah, jiwa dan pikirannya menyatu dengan semangat reformasi 1998 itu.
KA KAMMI menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pertama, pada 3-4 Februari, mengangkat tema besar “Indonesia Baru, Pemimpin Baru, Arah Baru Indonesia”. Ada tiga agenda penting yang dibahas yakni konsep dan arah baru Indonesia ke depan, calon presiden alternatif yang akan diusulkan oleh KA KAMMI kepada partai politik dan publik, dan Pawai Kebangsaan sebagai cara organisasi dalam mengawal Indonesia Baru, Pemimpin Baru dan Arah Baru Indonesia, serta menghimpun semua kekuatan bangsa.
Fahri Hamzah pada 29 Maret 1998 mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sebagai organisasi motor reformasi yang kemudian menumbangkan Suharto dan orde baru. November 2016, bersama-sama para alumni KAMMI, Fahri Hamzah mendirikan wadah para alumni KAMMI yang telah berkarya di berbagai sektor dalam sebuah organisasi KA KAMMI. Fahri Hamzah kemudian diberikat mandat untuk memimpin sebagai Presiden KA KAMMI yang pertama. Dalam Mukernas, KA KAMMI mengundang tokoh-tokoh untuk mengisi studium generale diantaranya Rico Marbun dari lembaga riset Median, Ibnu Munzir (DPP Golkar) dan Mahfud Sidik (PKS) serta orasi kebangsaan oleh Anis Matta (mantan Presiden PKS). (OSS)
Leave a Reply