BEKASI SELATAN – Penanganan banjir di Kota Bekasi dinilai masih kurang maksimal. Pasalnya, pembangunan infrastruktur seperti Tandon Air, perbaikan drainase, serta pematusan belum bisa menyelesaikan masalah banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan tiba.
Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Gerindra, Murfati Lidianto Lie mengatakan, Seharusnya program banjir jadi program primadona di Kota Bekasi. Persoalan banjir di Kota Bekasi menjadi keluhan masyarakat setiap tahunnya.
“Banjir membuat lumpuh Kota Bekasi dan bikin tidak sejahtera,” cetus Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto Lie, kepada Bekasi Ekspres, Kamis (30/11/2017).
Menurut Wakil Ketua Komisi III tersebut, Dalam 3 tahun terakhir sejak tahun 2014 sampai tahun 2017 banjir di wilayah Kota Bekasi yang benar-benar teratasi adalah Harapan Indah Kelurahan Pejuang dan sekitarnya sudah 50 persen teratasi .
“Saya mengharapkan pemerintah Kota Bekasi mulai mencanangkan Kota Bekasi tahun 2020 kota bebas banjir,” ujarnya.
Murfati menambahkan, dengan mengkalkulasi anggaran untuk pembangunan peninggian jembatan, mendesain saluran air ke tempat pembuangan terakhir dan menurap seluruh kali serta mengeruk kedalaman hingga 7 meter ke dalam kali, Kota bekasi memerlukan konsultan yang serius dan mengerti masalah banjir.
“Kalau bisa, Pemkot Bekasi gandeng konsultan dari Belanda kalau memang kita belum memiliki tenaga ahli di bidang banjir,” imbuhnya.
Dijelaskannya, DPRD Kota Bekasi turut serta mengawasi pembangunan Kota Bekasi dengan konsentrasi pokok pikirnya ke pembangunan saluran air seluruh kota Bekasi.
“Saya yakin dengan 50 anggota DPRD Kota Bekasi punya misi yang sama akan cepat merubah wajah Kota Bekasi menjadi kota yang bebas banjir dan kota yang bersih dan memiliki 1000 taman ,” pungkasnya. (GUN)
Leave a Reply