Wantimpres: Hidup di Meikarta Lebih Murah dan Bisa Menabung ‎

Meikarta

CIKARANG SELATAN – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Monoarfa mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir tinggal di apartemen. Sebab, anggapan biaya hidup di hunian vertikal mahal, hanya sebuah mitos. “Anggapan hidup mahal keliru, itu hanya mitos, buang jauh-jauh mitos itu,” kata Suharso Monoarfa saat mengunjungi proyek pembangunan hunian Meikarta, di Cikarang.‎

Produk Lippo Group di Kota Meikarta cukup terjangkau oleh masyarakat kelas menengah seperti buruh. Sebab, harganya hanya Rp. 127 juta, dengan cicilan Rp. 1 juta. Ini menjadi solusi kebutuhan rumah tinggal yang semakin tinggi di masyarakat.

Menurut Suharso, hunian seperti apartemen dan Rusun justru mampu memangkas anggaran pengeluaran yang tidak diperlukan. Apalagi, bila hunian vertikal tersebut terletak di pusat kota dengan sistem Transit Oriented Development (TOD) yang mumpuni. Dengan begitu, biaya transportasi yang menjadi beban keseharian akan terpangkas.

‎”Mereka jadi bisa menabung, mereka tidak perlu buang uang banyak untuk sampai ke sekolah atau kantor. Ini salah satu contoh,” jelasnya.

Tanah abang, sambung Suharso, menjadi contoh wilayah hunian vertikal di Indonesia. Seiring perkembangan zaman, di dalam hunian tersebut justru tinggal orang-orang yang punya mobil mewah. “Karena mereka memulai kehidupan dengan menabung dari anggaran-anggaran yang tidak perlu mereka keluarkan,” tandasnya.‎(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*