Bekasi timur- Kepolisian Kota Bekasi didesak menangkap para pelaku tindak kebrutalan geng motor yang menyebabkan korban luka parah dua orang warga masyarakat yang juga kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bekasi pada Jumat dini hari (01/9/2017).
Korban tindak kekerasan para pelaku geng motor ini adalah Yamin (45) dengan luka bacok di tangan dan seorang merbot masjid Abdullah (45) dengan luka bacokan di wajah.
“Tindak kekerasan seperti ini tidak boleh didiamkan. Dan kami meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku. Apalagi para korban penyerangan ini adalah kader PPP Kota Bekasi,”tegas Ketua DPC Kota Bekasi Sholihin, saat menjenguk para korban yang sedang mendapatkan perawatan pihak RS Siloam, Selasa (05/9/2017).
Dikatakan politisi akrab disapa Gus Shol, pihaknya mensinyalir para penyerang kader PPP tersebut adalah para pelaku geng motor yang kerap meresahkan warga. “Saya bisa katakan mereka geng motor karena berdasarkan informasi dari para kader, dan diantara para pelaku juga sudah ada yang dikenal dan kerap melakukan tindak meresahkan di jalan. Saya harap pihak polisi segera menangkap para pelaku,”imbuhnya.
Sekedar diketahui, tindak brutal para geng motor ini diduga dipicu lantaran tidak menerima teguran warga saat beberapa pemuda dan pemudi yang disinyalir bukan warga sekitar tengah asik berpacaran di lahan lapangan yang berada di kampung cerewed RT004/016 Kelurahan Durenjaya, Bekasi Timur, Jumat dinihari (01/09/2017).
“Saat saya usir secara baik-baik mereka (diduga pelaku), langsung bubar. Ketika itu saya tidak kenal mereka yang sedang berpacaran dan diduga minum-minum tengah malam di lapangan tengah malam di malam takbiran. Tetapi tidak lama kemudian datang sekelompok pemuda dengan motor dan senjata tajam menyerang ke rumah saya dan langsung membacok bapak saya,”ujar Dede (22), anak salah satu korban penyerangan yang saat itu menegur para pelaku sebelum terjadi penyerangan, menceritakan kronologis kejadian yang terjadi di kediamannya di RT003/016, Kampung Cerewed, persis berada didepan lapangan.
“Ayah saya terkena bacokan karena melindungi saya,”tambahnya.
Sementara itu, Abdullah (45) salah satu korban penyerangan mengaku tidak menyangka akan menjadi korban pembacokan yang menyebabkan wajahnya tersayat bacokan senjata tajam oleh para penyerang yang kemudian kabur menggunakan beberapa sepeda motor.
“Saya sebenernya hanya mau memastikan adanya suara rebut-ribut tengah malam saat takbiran yang terdengar saat saya di masjid. Nah saat saya menghapiri lokasi dijalan saya langsung diserang para pelaku yang kabur dengan motor,”ujar Abdullah sambil merasakan sakit diwajahnya yang masih mendapatkan perawatan pihak rumah sakit.
Dari informasi dihimpun, pihak kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap beberapa tertuga pelaku pembacokan.(RIF)
Leave a Reply