
BEKASI TIMUR – Anggota DPRD Kota Bekasi Nicodemus Godjang menghelat kegiatan jaring aspirasi masyarakat (Reses) pertama Tahun Anggaran 2022 yang bertemakan “Sinergi Reses DPRD Untuk Optimalisasi Ketercapaian Hasil Pembangunan Di Kota Bekasi” bertempat di RT. 009 RW.02 Kampung Mede, Kelurahan Bekasi Jaya, dengan dihadiri Pengurus Anak Cabang (PAC), Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan wilayah Bekasi Timur.
Sesuai tema dalam agenda Reses, juga turut diundang camat dan para lurah yang berada di lingkup wilayah Kecamatan Bekasi Timur. Namun sangat disayangkan tidak nampak satupun dari camat maupun lurah yang hadir dalam kegiatan, dan hanya diwakili oleh Sekretaris Kelurahan maupun Kasi Trantib. Nico sapaan akrab Nicodemus Godjang juga mengatakan Lurah Aren Jaya tidak hadir dan tanpa perwakilan yang menghadiri undangannya.
Terkait ketidak hadiran camat maupun para lurah, anggota Komisi I (satu) yang juga Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi itu mengaku kecewa dan menyebut para pemangku wilayah tersebut tidak bisa bersinergi sesuai tema yang diusung dalam agenda reses untuk ketercapaian pembangunan di Kota Bekasi.
“Saya undang camat dan lurah, Alhamdulillah, gak ada yang datang satupun. Sebenarnya secara ini saya nggak perlu, karena yang say hello (menyapa) masyarakat, mereka ada Musrenbang, tema Sinergi makanya saya undanglah mereka biar bersinergi,”kata Nico usai kegiatan, Kamis (10/02/2022).
Menurutnya untuk melayani kepentingan masyarakat wajib mengesampingkan warna warni partai. Sebab tujuan utamanya mengundang camat dan para lurah agar mampu bersinergi dengan para kader PDI Perjuangan di dalam melayani kepentingan masyarakat.
“Hak mereka untuk tidak menghadiri, tetapi sangat disayangkan karena kita mau bersinergi. Bukan bersinergi membesarkan PDI Perjuangan, karena tugas saya sebagai Dewan untuk mengurusi masyarakat Kota Bekasi, khususnya di Dapil Timur dan Selatan,” ujarnya.
Dewan Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengemukakan, para pengurus PAC, Ranting maupun Anak Ranting yang hadir dalam kegiatannya bukanlah kader “Kaleng-kaleng”. Karena kata dia, sebagian merupakan pengurus RT maupun RW yang secara tidak langsung melayani kepentingan masyarakat di lingkungannya.
“Di situ juga ada pengurus RW, pengurus RT. Yang saya inginkan bagaimana teman-teman saya seperjuangan ini mampu bersinergi dengan mereka (camat/lurah). Jadi tidak berbicara warna-warna, tapi berbicara bahwa tugas kami di partai berada di tengah masyarakat,” jelas Nico
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dalam kegiatan reses kali ini umumnya aspirasi yang disampaikan masyarakat Bekasi Timur masih terkait dengan pembangunan infrastruktur di wilayah. Selain itu, warga juga mempertanyakan soal tindaklanjut proposal yang telah mereka ajukan.
“Memang proposal yang sudah masuk sebelumnya, rata-rata infrastruktur jalan, kemudian pembangunan sekretariat RT/RW. Kemarin selama 2 tahun itu terkendala banyak aspirasi yang di-refocusing masuk ke BTT (Belanja Tidak Terduga) karena adanya Covid. Mudah-mudahan aspirasi tahun ini, 2023 semua bisa terealisasi dengan catatan Covid tahun ini selesai,” pungkasnya. (RAN)
Leave a Reply