Maret,‎ 11 Hektar Lahan Depo LRT Bekasi Timur Selesai Dibebaskan

Tampak dalam foto: (ki-ka) 1. Harun Alrasyid -Direktur LPPM UNISMA, Anggota Dewan Transportasi Staff Ahli Menteri Dalam Negeri 2. Jumardi - Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek - Kemenhub 3. Yayat Supriatna - Ketua Komisi Dewan Transportasi, Ahli Transportasi Kota 4. Moderator

BEKASI TIMUR – 11 hektar lahan untuk pembangunan depo kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di stasiun Bekasi Timur belum dibebaskan. Pemilik proyek, PT. Adhi Karya Tbk menargetkan pada Maret tahun depan proses pembebasan lahan selesai.

Pejabat Pembuat Komitmen proyek LRT, Jumardi mengatakan, total kebutuhan lahan yang butuh dibebaskan mencapai 14 hektar. Tapi, paling banyak berada di depo Stasiun Bekasi Timur yang masuk wilayah Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

“Di depo ada 11 hektar yang butuh dibebaskan,” kata Jumardi di sela diskusi terkait LRT dan Masa Depan Bekasi di Universitas Islam ’45 Bekasi, Selasa (5/12).

Jumardi mengatakan, proses pembebasan lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan, karena itu paling lambat Maret tahun depan baru selesai.

Jumardi menambahkan, secara keseluruhan lahan LRT Cawang-Bekasi Timur dan Cibubur Dukuh Atas membutuhkan lahan seluas 60 hektar. Hanya saja, sebagian besar lahan yang dipakai milik pemerintah yang berada di pinggir ruas jalan tol Jakarta-Cikampek maupun Jakarta-Bogor-Ciawi. “Hanya 14 hektar milik warga,” terangnya.

Untuk membebaskan lahan seluas itu, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp. 1,6 triliun. Meski belum ada pembebasan atau pembayaran, 3 dari 14 hektar lahan sudah dipakai PT. Adhi Karya. Lokasi lahan itu spot-spot di sepanjang jalan tol. “Tiga hektar yang sudah dipakai, PT. Adhi Karya sudah membuat perjanjian dengan pemilik lahan. Paling lambat Januari proses pembayaran selesai,” jelasnya.‎

Data dari PT. Adhi Karya, progres pembangunan fisik LRT lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 26,360 persen, lintas Cawang-Cibubur 44,685 persen, dan lintasan Cawang-Dukuh Atas mencapai 11,458 persen. Sehingga, total progres tahap I mencapai 25,212 persen. ‎Proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir Mei 2019. Adapun target tersebut meleset, karena awalnya transportasi massal tersebut diharapkan membantu mobilitas ketika ketika pergelaran Asian Game pada Agustus 2018 mendatang.‎(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*