BEKASI SELATAN – Panitia seleksi open bidding Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot (TP) Kota Bekasi dikritik oleh Pengamat Kebijakan Publik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara.
Pasalnya, belum ada pengumuman secara resmi hasil ‘fit and proper test’, tapi diduga hasilnya sengaja dibocorkan. Bahkan, menguat dugaan Tim Seleksi melakukan penyimpangan plotingan untuk memenangkan kandidat atas nama Solihat.
Igor Dirgantara mengatakan, jika pemilihannya terindikasi ada kecurangan mestinya harus dilakukan diskualifikasi. Sebab, salah satu yang harus dikedepankan dalam proses open bidding adalah transparansi publik.
“Berarti ada sesuatu yg tidak beres. Jika indikasi itu benar, maka perlu diulang prosesnya, bahkan bisa dibatalkan,” ujar Dirgantara kepada wartawan, Jum’at (3/11).
Dirgantara juga menuturkan, dugaan plotingan pemenang dengan sengaja membocorkan hasil fit and proper test, padahal belum ada pengumuman dan keputusan seracara resmi merupakan tanggungjawab Ketua Penanggungjawab Pansel. Sebab, Pansel itu sebagai penyelenggara yang harus mengutaman keprofesionalan dan independensi.
“Semua ada kode etik aturannya. Yah, Walikota juga harus memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku terhadap Penanggungjawab Pansel,” terang Igor.
Menurut dia, pada zaman saat ini, masyarat sudah pintar dan sudah tidak bisa lagi ada dalih kerahasiaan dalam proses pemilihan pejabat publik. Apalagi juga jika diduga ada kongkalikong dalam penentuan posisi pejabat publik.
“Kalau dugaan penyimpangan penyelenggaraan ini dibiarkan begitu aja, maka saya yakin masyarakat akan menjadi gaduh. Makanya Walikota harus mengambil sikap dan bertindak tegas,” tandasnya.
Sementara, seperti dilansir media Top Time, Asisten Daerah II Kariman merupakan Dewan Pengawas PDAM Tirta Patriot yang juga penanggungjawab seleksi tersebut membantah terkait dugaan tim seleksi melakukan penyimpangan plotingan untuk memenangkan salah satu calon. “Semuanya transparan, saya ketemunya juga di PDAM,” kilahnya
“itumah bukan pemenangnya, itu pembukaan sampul mengundang dari luar bukan hanya sekedar panitia ada dari Polres ada dari PDAM. Jadi buka sampul itu disaksikan,” tambahnya.
Dikatakannya, karena ada tim luar, semua disaksikan oleh Polres dan direksinya juga hadir. Panitia tidak pernah membocorkan, jadi nanti pemenang akan disodorkan kepada walikota.
“Kalau kita mah paten gak bakal keluar, kita hanya mengusulkan nama yang keluar, tidak ada kongkalikong (kerjasama-red),” kata dia.
Ia menambahkan, Konsultan itu independen semua dan pihaknya tidak boleh tau siapa, dari apa, yang ada tidak, tapi yang datang cuma dua karena yang satu mengirimkan surat pernyataan tidak hadir.
“Jadi yang ada di foto itu adalah pada saat buka sampul dari konsultan, itu bukan bocor,” kelitnya.(TIM)
Leave a Reply