CIKARANG UTARA – Asmawi (56), ayah dari korban Muhammad Al Zahra alias Joya (30), tak mampu membendung air mata kesedihan, hanya mampu membasuh air matanya dengan sapu tangan. Dia tidak menyangka, anak kesayangannya tersebut tewas secara tragis dengan cara dibakar.
Asmawi mengatakan, keluarga besarnya tidak pernah mendidik Joya sebagai pencuri. Bahkan ia menyakini, anaknya tersebut bukanlah pencuri.
“Saya sangat yakini anak saya bukan pencuri,” kata Asmawi di TPU Kedondong, Perumahan Buni Asih RT 03/03, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/8).
Saat proses autopsi hendak berlangsung, Asmawi duduk bersila di dekat makam anak. Berkali-kali dia membasuh air mata yang mengalir dari kedua matanya. Sementara anak keduanya, Bambang Purnomo (29), menenangkan ayahnya tersebut agar tabah menghadapi ujian ini.
Meski telah ditenangkan, namun Asmawi tetap tak mampu menahan emosinya. Dengan nada meletup-letup, dia menyatakan tidak rela anaknya dibakar massa sampai meninggal dunia.
“Saya selalu mengajarkan kebaikan kepada anak saya. Pedih hati saya, anak meninggal dunia karena dibakar,” tandasnya.(ONE)
Leave a Reply