Lamban, Kinerja Kepala BPN Tuai Kritik

Kantor BPN/ATR Kabupaten Bekasi

CIKARANG SELATAN – Layaknya pelayanan prima, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejatinya ‎memberikan pelayanan secara optimal bagi masyarakat serta pemohon lainnya. Namun faktanya, pelayanan yang diberikan Kantor BPN Kabupaten Bekasi, justru berbanding terbalik. Hal ini terbukti dari kekecewaan masyarakat atas kinerja pelayanan yang diberikan.

Maesaroh (36), warga Cijengkol, Kecamatan Setu, tak mampu membendung amarahnya saat ditanya terkait pelayanan Kantor BPN Kabupaten Bekasi, dibawah kepemimpinan Deni Santo.

“Sekarang BPN kok jadi sangat lambat begini. Saya ngurus surat tanah lamanya bukan maen, gak kaya dulu. Emang urusan saya cuma disini doank, saya masih banyak urusan lain. Jadi terhambat karena lemotnya pelayanan disini,” cetusnya dengan nada tinggi.

Dirinya merasa kecewa lantaran untuk mengurus Roya terlalu bertele-tele. “Dua tahun lalu saya sempat mengurus Roya juga dan alhamdulillah dua hari kelar. Ini udah dua minggu lebih baru beres dan katanya pak Kakan sibuk ngurus prona,” kesalnya.

Maesaroh menambahkan, ‎kekecewaan yang dirasanya, diharapkan bisa menjadi teguran kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Bekasi untuk memperhatikan dan lebih memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya. Bahkan, dirinya berharap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mendengar keluhannya tersebut.

“Saya berharap pak Presiden ngedenger keluhan saya, bahkan kalau perlu diganti aja kepala BPN nya karena saat ini bertele-tele dan lambat prosesnya,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan salah satu staf kantor BPN Kabupaten Bekasi yang enggan disebutkan namanya. Dia mengaku, Kepala Kantor BPN Kabupaten Bekasi yang kini dijabat Deni Santo, berbeda jauh dengan Kepala Kantor BPN sebelumnya yang dijabat oleh A. Dirwan Dachri.

“Ini mah bagai bumi dan langit bang, kepala BPN sekarang nggak enak beda dengan Kakan yang kemarin. Yang sekarang tidak sebaik dan seramah pak Dirwan,” ucapnya.

Ditambah menurutnya, saat ini untuk pengerjaan dan proses ijin yang dilakukan oleh Kepala Kantor saat ini, dinilai sangat lambat dan bertele-tele. Perbedaan itu sangat nyata dan terlihat jelas jika dibandingkan cara kepemimpinan Kepala Kantor sebelumnya. ‎Pada saat kepemimpinan sebelumnya, sambung dia, semua dinilai mudah, serba cepat dan selalu memprioritaskan pelayanan, tanpa melihat waktu kerja.

“Pak Dirwan kalau kerja nggak melihat waktu, bahkan dari pagi sampai sore. Beliau itu sampai lupa waktu istirahat dan saya sangat apresiasi cara kerja beliau (Dirwan-red). Dari hasil kinerja,‎ setahu saya dulu Pak Dirwan mah gampang dan yang mengajukan pun seneng gak kecewa kayak sekarang. Ini mah pokoknya parah bang,” tandasnya yang juga turut diamini oleh Karyawan BPN lainnya.‎

Dirinya pun meminta‎ agar Kepala Kantor Wilayah ATR/ BPN Provinsi Jawa Barat, hingga Kementerian melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) untuk mengetahui cara kerja Kepala BPN saat ini. “Saya setuju kalau misalnya di sidak, jadi tau semua seperti apa keadaan di Kantor BPN Kabupaten Bekasi. Karena setiap hari banyak yang mengeluh, itu bisa dibuktikan,” tandasnya.

‎Disaat bersamaan, Santi (45), salah seorang pengusaha properti, turut merasakan hal yang sama akibat peralihan kepemimpinan dari Kepala BPN yang dijabat Dirwan Dachri ke Deni Santo. Menurutnya, bila cara kerja yang diterapkan Deni seperti itu terus menerus, akan menghambat iklim investasi oleh investor ke Kabupaten Bekasi.

“Bener banget, yang sekarang mah ribet dan bertele-tele ngurus ijin juga. Kalau begini bisa menghambat investasi di kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, saat ini yang dikeluhkan oleh para pengusaha dan notaris pun sama, yakni kinerja yang lambat. “D‎ulu paling lama bikin ijin sampai dua minggu, ini sampai berbulan-bulan dan alasannya Kakan sedang mengurus Prona,” ungkapnya.

Perempuan berkerudung itu pun berharap, kinerja Kepala Kantor BPN Kabupaten Bekasi segera di evaluasi. “Kalau bisa mah di evaluasi dan diganti,  kita kan pengen pelayanan yang cepat dan juga memuaskan. Saya berpikir ini bakal menimbulkan banyak kekecewaan kepada pengusaha lainnya yang mengurus ijin,” tuturnya.

Sementara, dari lapangan, beberapa program yang sebelumnya digiatkan oleh Dirwan Dachri, seperti pelayanan One Day Service atau memberikan Prona secara gratis selama 1 minggu 1 kali dengan mengundang media dalam peliputannya, tidak dilakukan oleh Kepala BPN Kabupaten Bekasi saat ini. Bahkan, pelayanan di lobi lantai satu yang di pelopori Dirwan dengan memberikan pelayanan langsung dan transparan, saat ini sudah tidak berjalan. Tak hanya itu, informasi yang didapat, saat Dirwan menjabat, BPN bisa menyelesaikan 200 sampai 500 berkas dalam satu hari hingga dalam satu bulan bisa mencapai 15.000 berkas. Karena waktu kerja yang diterapkan, dari hari Senin sampai Sabtu dan itupun hingga sore bahkan malam hari.

Berbeda dengan Deni yang informasinya dalam satu bulan hanya bisa mengerjakan 5.000 berkas dengan alasan disibukkan pengerjaan Prona. Padahal, saat serah terima jabatan Kepala Kantor BPN Kabupaten Bekasi, Deni Santo mengatakan bakal melanjutkan program yang sudah dilakukan oleh Dirwan. Namun demikian, saat ini masyarakat Kabupaten Bekasi jutru merasa dikecewakan atas kepemimpinan Deni.(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*