*Sahat Akui Informasi Suap
CIKARANG PUSAT – Lembaga Penilitan dan Pengembangan Pemerintahan Daerah (LP3D) Bekasi menerima informasi adanya dugaan praktik suap, dalam proses rekruitmen Tenaga Harian Lepas (THL) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu. Apalagi, dugaan suap yang diterima pihak Satpol PP hingga puluhan juta.
Koordinator LP3D, Ronny Harefa mengatakan, sedang mengumpulkan bukti tambahan untuk melaporkan dugaan suap yang dilakukan dan diterima oleh oknum Kepala Bidang (Kabid) Satpol PP Kabupaten Bekasi, ke penegak hukum.
Pasalnya, sebelum munculnya dugaan suap tersebut, pihak LP3D juga sudah curiga saat pembukaan pendaftaran hingga seleksi yang dilakukan secara dadakan tersebut.
“Penerimaan THL yang dilakukan memang kami pantau beberapa waktu lalu itu dilakukan secara terstruktur dan kami menduga pendaftaran itu hanya sebagai prosedur saja,” ujar Ronny kepada Bekasi Ekspres, pada Selasa (23/5/2017).
Ronny menjelaskan, sudah menerima aduan bentuk advokasi secara hukum atas praktik suap dilakukan agar peserta lolos dalam seleksi. Pasalnya dari 200 orang lebih pendaftar, hanya sekitar 100 orang yang diterima. Hal ini pun akhirnya dimanfaatkan oleh oknum Panitia Seleksi dengan memungut sejumlah uang ‘pelicin’ dengan jumlah yang berbeda-beda.
“Ada yang Rp. 10 juta dan ada yang Rp. 20 juta,” kata dia salahsatu korban yang diucap ulang oleh Ronny.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi, Sahat MBJ Nahor saat dikonfirmasi kepada awak media, menepis adanya dugaan praktik suap dalam proses rektuitmen THL Satpol PP itu.
“Kalau suap, apalagi memungut uang bagi calon anggota tidak ada itu,” kata Sahat.
Meski demikian, dirinya mengakui informasi itu tengah berkembang saat ini. Ia mengatakan hal itu hanyalah sebatas bentuk kekecewaan dari para pendaftar yang gagal dalam proses seleksi beberapa waktu lalu.
“Saya memang sudah dengar ada informasi ini, tapi hal ini tidak mungkin,” pungkasnya. (GUN)
Leave a Reply