BEKASI SELATAN – Walikota Bekasi Rahmat Effendi, saat pelaksanaan kegiatan natal bersama, Sabtu (14/1) di Stadion Patriot Chandrabhaga didaulat oleh umat kristiani sebagai bapak toleransi dihadapan ribuan peserta yang hadir.
“Melihat dari yang selama ini bahwa di setiap kesempatan walikota bilang tidak ada minoritas. Bahwa Kota Bekasi ini diisi oleh masyarakat secara heterogen dan ini harus bebarengan dan akur. Akhirnya panitia melihat bahwa itu adalah salah satu bentuk kebijakan walikota bagaimana mengembangkan sikap toleransi antara umat di Kota Bekasi. Atas dasar itu kita bikin bapak toleransi. Dan itu Disepakati,” ujar ketua panitia Natal Bersama, Hotman Pane kepada wartawan usai acara, Sabtu malam (14/1).
Menurutnya, dengan didaulatnya walikota Bekasi sebagai bapak toleransi diharapkan walikota tetap konsisten dalam membangun toleransi dan keberagaman ditengah perbedaan yang ada.
“Sehingga apa yang digaungkan akan berkesinambungan sampai kapanpun. Apalagi di Kota bekasi umat kristiani ada 340 ribu jumlahnya,” imbuh pria akrab disapa Pane.
Ditemui di lokasi terpisah, Walikita Bekasi Rahmat Effendi menganggap bahwa dirinya saat ini memang tengah membangun komitmen bahwa Kota Bekasi ini merupakan kota yang plural, kota yang heterogen sehingga Muspida akan terus menjaga keberagaman ini untuk menjadi satu kekuatan di Kota Bekasi.
“Siapaun juga yang mampu melaksanakan sebagai bapak toleransi ini harusnya bersyukur. Karena ini kan untuk kepentingan umat dan saya mendasari ini bahwa kepala daerah berdiri di semua golongan. Dengan begitu insyaallah apa yang kita harapkan akan tercapai,” ujar pria yang akrab disapaa Pepen ini.
Ia berharap pemerintah sudah membuka jalan maka masyarakat akan bisa mengubah cara berpikir bahwa ada hak dan kewajiban warga negara. Pemerintah Kota Bekasi telah mengaktualisasikan untuk menuju masyarakat Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan.
“Jadi tahapan ini yang harus kita syukuri. Kalau di tahun ini kita mampu menciptakan keberagaman. Insyaallah di tahun-tahun selanjutnya akan lebih banyak yang ikut serta kegiatan ini. Begitu juga umat muslim. Kalau perlu kita maulid dikumpulkan disini. Hindu, budha, konghucu juga. Itu semua kan proses peradaban. Karena dengan membangun peradaban itu kita ingin ciptakan satu kualitas hidup yang lebih baik,” jelasnya.(GUN)
Leave a Reply