TAMBUN SELATAN – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi nomor urut 1 (satu) Melly-Iik akan menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai Kota dan Desa pintar yang berbasis teknologi.
Keberadaan teknologi hari ini menjadi salah satu kebutuhan, terutama dalam pengembangan produktifitas dan kreatifitas. Untuk mengakomodir hal itu terutama untuk masyarakat desa. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2017-2022 nomor urut 1 (satu) Meilina Kartika dan Abdul Kholik berkomitmen akan menerapkan program untuk Kabupaten Bekasi Smart Desa, dimana program ini akan menjadi salah satu percepatan pengembangan potensi masyarakat di desa-desa yang ada di kabupaten Bekasi.
Konsep Kabupaten Bekasi Smart Desa sendiri merupakan sebuah system integrasi teknologi yang dimana nantinya setiap desa di Kabupaten Bekasi memiliki akses internet, termasuk didalamnya aplikasi pelayanan berdasarkan 7 pilar yaitu pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni-budaya, peningkatan kapasitas SDM, integrasi pengentasan kemiskinan, dan melek informasi hukum.
Smart Desa harus bermanfaat untuk seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi nantinya, sehingga mereka bisa lebih efektif dalam menggerakan ekonomi lokal nantinya, terutama bagi warga desa untuk mendapatkan hidup yang lebih baik
Melly-Iik juga memiliki keyakinan, nantinya instrumen teknologi informasi dan komunikasi (TIK) nantinya akan mampu mendorong warga Kabupaten Bekasi dalam melakukan kegiatan ekonomi produktif.
Kabupaten Bekasi Smart Desa nantinya akan dibuat secara terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi warga melalui transparasi data, command center, dan aplikasi mobile yang memberikan keleluasaan bagi warga Kabupaten Bekasi untuk memberikan masukan dan kritikan.
Melly-Iik sengaja mengusung program Smart Desa, bukan Smart City karena memang tantangan bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2017-2022 nomor urut satu ini adalah penataan pembangunan berbasis ekonomi regional di Kabupaten Bekasi secara merata.
Ada dua tantangan utamanya, ungkap Melly, yaitu infrastruktur termasuk infrastruktur TIK yang masih minim dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu ditingkatkan.
Menjawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa-desa di Kabupaten Bekasi untuk lebih sejahtera Melly-Iik akan melakukan program Kabupaten Bekasi Smart Desa.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh PDIP akan menciptakan aplikasi-aplikasi berbasis IT. Melly dan Iik menyadari bahwa warga Kabupaten Bekasi, terutama generasi muda merupakan generasi mobile. Karena itu, Melly dan Iik akan berusaha untuk mewujudkan pemerintah daerah yang bersih, transparan, dan profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga menghasilkan warga yang partisipatif, toleran, dan berbudaya.
Melly-Iik akan memberlakukan sistem Open data dimana setiap warga Kabupaten Bekasi dapat mengakses berbagai data tentang APBD, zonasi, lelang, dan sebagainya. Hal ini mempermudah warga untuk mengakses informasi, serta menunjukkan komitmen Melly-Iik untuk menghasilkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan profesional.
Melly-Iik akan menjalankan Program Kabupaten Bekasi Smart Desa secara bertahap yang bertujuan untuk pengembangan desa yang terintergrasi dan memadukan antara penggunaan TIK berbasis teknologi jaringan internet, kegiatan ekonomi produksi, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan kesehatan, dan upaya pensejahteraan warga Kabupaten Bekasi.
Melly-Iik akan membuat setiap desa bahkan setiap pos ronda ataupun Balai Desa akan memiliki jaringan internet, yang nantinya sarana tersebut bisa diarahkan untuk pembelajaran dan pengembangan produk lokal masyarakat desa. Melly-Iik nantinya akan merangkul semua kepala Desa di kabupaten Bekasi untuk terlibat dalam pembangunan program Smart Desa ini. Nantinya masyarakat akan mudah mengakses,tetapi kita juga perhatikan filterisasinya dan proteksi ditambah memberikan pendidikan kecerdasan, diimbangi penguatan publik akan pemahaman pemanfaatan teknologi informasi secara benar.
Melly-Iik akan menjadikan balai desa sebagai pusat ekonomi produktif yang difasilitasi pelatihan dan pemasarannya oleh pemerintah daerah, seperti batik dan produk olahan pertanian serta produk lokal warga desa. Tentunya jenis produknya menyesuaikan potensi lokal masing-masing desa.(RED)
Leave a Reply