Atap Ruang Kelas SMPN 4 Kota Bekasi Ambruk

Seorang siswa SMPN 4 Kota Bekasi tampak sedang memandangi kondisi atap ruang kelas yang ambruk pada Senin (28/11).

Bekasi Selatan – Atap ruang kelas SMP Negeri 4 Bekasi ambruk, ketika peserta didik tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS). Dua orang siswi kelas 9 dikabarkan terkena runtuhan puing dan kayu penyangga atap bangunan yang telah keropos.

“Teman saya dua orang, tangannya tertimpa runtuhan puing dari atap ketika mau keluar dari kelas,” ungkap siswi kels 9 yang minta tidak dicantumkan namanya.
Meski begitu kondisi dua siswi tersebut dalam kondisi baik dan masih dapat mengikuti UAS yang berlangsung Senin (28/11) sampai Jumat mendatang.

“Teman saya masih bisa melanjutkan ujian,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 4 Bekasi, Heri Wahyudi menjelaskan, bangunan yang ambruk sebelumnya digunakan sebagai ruang Laboratiorum IPA, dan satu ruang lagi digunakan belajar bagi murid kelas 8/6.

“Sebelum ambruk sempat terdengar suara pukul 08.00 wib. Guru yang sedang mengawasi ujian meminta murid-murid untuk segera meninggalkan kelas, dan tak berselang lama, atap kelas langsung ambruk,” tutur Heri.
Menurutnya, pihak sekolah telah mengusulkan proposal pengajuan renovasi ruang kelas kepada pihak terkait pada bulan Agustus lalu, mengingat kondisi bangunan yang terlihat semakin parah.

“Kami sudah mengajukan permohonan renovasi berat kepada Dinas Pendidikan, Dinas Bangunan dan Permukiman Kota Bekasi, bulan Agustus lalu. Tapi sampai saat ini pihak sekolah belum mendapat respon atas pengajuan proposal itu,” beber Heri.

Ia menerangkan, bangunan yang mengalami rusak berat sudah berdiri sejak tahun 1986. Kemudian, pada tahun 2006 sambung Heri, bangunan tersebut mendapat bantuan yakni renovasi ringan.
“Cuma waktu tahun 2006 pernah dilakukan renovasi ringan. Tapi itu hanya sebatas perbaikan genteng yang bocor saja,” tukasnya.

Heri menambahkan, bahwa insiden ambruknya ruang kelas sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan dinas terkait. “Kami sudah laporkan kepada pihak kepolisian dan dinas pendidikan terkait insiden ini,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Deded Kusmyadi menyatakan akan segera menindaklanjuti laporan ambruknya ruang kelas tersebut.

Namun demikian, Deded belum bisa memastikan alokasi anggaran perbaikan ruang kelas untuk tahun ini, mengingat kewenangan yang berkaitan bangunan berada pada Dinas Bangunan dan Permukiman.
“Kami akan tindak lanjuti laporan insiden ini, tapi kalau alokasi anggarannya kami belum bisa memastikan karena itu merupakan kewenangan Disbangkim,” ujar Deded.

Sementara itu, Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman (Disbangkim) Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan bahwa kegiatan perbaikan ruang kelas berdasarkan usulan dari dinas teknis (Disdik).
Usulan tersebut, kata Dadang, biasanya harus melalui tahap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrebang) tingkat Kecamatan sampai tingkat Kota. “Setelah melalui usulan dari musrenbang sampai ke tingkat kota, kemudian kami akan melakukan kegiatan tersebut,” ujar Dadang.

Hingga berita ini diturunkan, kerugian akibat ambruknya atap dua ruang kelas tersebut, belum bisa dihitung. Pihak sekolah masih menunggu hasil pengecekan dari pihak terkait.(BOY)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*