JAKARTA – Pintar di bidang akademis karena rajin membaca alias kutu buku tentu menjadi kunci meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi. Meski begitu, mahasiswa juga perlu mengembangkan passion dan mengasah soft skill-nya.
Chef muda sekaligus asisten dosen Jurusan Patologi di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), Risky Aprillian, mengatakan hobi atau passion perlu ditekuni mahasiswa secara maksimal. Ia pun menceritakan pengalamannya saat rela mengambil cuti kuliah demi mengejar hobi menjadi juru masak.
“Jadi jangan hanya menjalankan yang akademis, misalnya kutu buku, tetapi yang soft skill juga perlu,” tutur Risky, seperti disitat dari laman resmi Unair, Senin (14/11) kemarin.
Selama cuti kuliah, Risky memulai karier kokinya dengan mengikuti ajang Master Chef Indonesia IV dan berhasil melaju hingga enam besar. Dosen FKH, Dr Rimayanti, mengungkapkan bahwa cuti kuliah yang diambil Risky tidak dijalani secara sia-sia.
“Memang waktu untuk menyelesaikan kuliahnya agak lama karena cuti, tetapi tidak sia-sia. Dari cuti itu Risky mendapat banyak hal sangat positif dalam passion-nya. Satu hal lagi, laki-laki bisa masak itu keren banget,” paparnya.
Senada dengan Risky, Rimaanti juga mengimbau kepada mahasiswa jangan hanya menjadi “mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang)” jika ingin menuai kesuksesan. Sebab, berbagai pengalaman justru bisa didapat di luar jadwal perkuliahan.
“Sehingga, ekstrakurikuler sebaiknya juga bisa berjalan. Bagi mahasiswa, soft skill tertentu juga penting untuk dikuasai. Pada Risky, menjadi chef adalah passion-nya dengan tidak meninggalkan akademiknya sebagai dokter hewan,” ujarnya.
Risky sendiri kini tengah menempuh jenjang profesi dokter hewan di Unair. Dengan menyalurkan passion dengan serius, dia pun dapat menguasai dua bidang yang berbeda sekaligus.
“Dari kesukaan memasak saat masa kecil dan ternyata menyenangkan itu, akhirnya lama-lama terbawa sampai sekarang,” tandas Risky.(OKZ)
Leave a Reply