BEKASI TIMUR – Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi Nicodemus Godjang menyatakan kekecewaan atas kembali dilantiknya Solihat sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirta Patriot (Dirut Perumda TP) untuk periode 2021-2026.
“Orang yang sudah dianggap gagal menjalankan tugas dan amanah menakhodai Perumda air minum Tirta Patriot, kok masih dipilih serta dilantik kembali untuk periode kedua,” tegas Nico sapaan akrabnya, Rabu (10/11/2021).
Menurut Nico, pemilihan Dirut Perumda Tirta Patriot seharusnya berbasis kinerja dan pencapaian prestasi yang diraih. Fakta yang terjadi adalah tetap saja memilih dan melantik Solihat meskipun kinerjanya buruk selama memimpin di periode sebelumnya.
“Kinerjanya buruk masih dipilih, mau dibawa kemana ini Perumda Tirta Patriot?. Inilah akibat menilai dengan menggunakan ‘kaca mata kuda’ dan tidak mendengarkan aspirasi sejumlah masyarakat Kota Bekasi,” tandas Nico.
Dikatakan, penilaian kinerja buruk Solihat yang dirinya lakukan berdasarkan kajian dan data yang valid. Kinerja buruk Solihat itu yakni, selama 4 tahun (satu periode) menjabat Dirut PDAM Tirta Patriot, dari sekitar 40 ribu jumlah pelanggan, Solihat hanya bisa menambah sekitar 10.000-an pelanggan.
“Berarti penambahan jumlah pelanggan barunya hanya sekitar 2.500-an per tahun selama kepemimpinan Solihat. Ini sangat jauh dari representasi jumlah pengguna layanan air bersih PDAM Tirta Patriot jika dilihat dari penduduk Kota Bekasi yang jumlahnya sekitar 2,5 juta jiwa,” ungkap dia.
“Kenaikan jumlah pelanggannya saja sangat kecil, bagaimana pegawai mau naik gaji,” ungkap dia lagi.
Kinerja buruk lainnya, papar Nico, Solihat telah gagal melaksanakan perintah Wali Kota Bekasi sebagai owner PDAM Tirta Patriot untuk mengakuisisi aset PDAM Tita Bhagasasi yang ada di wilayah Kota Bekasi.
“Padahal akuisisi itu dalam rangka pengembangan dan pelayanan air bersih buat masyarakat Kota Bekasi,” sebut dia.
Selanjutnya Solihat telah melakukan investasi gagal dan merugi pada SPAM Jatisari. Bahkan BPK mengungkap ada kebocoran anggaran di unit tersebut.
“Tercatat SPAM Jatisari merugi sejak dioperasikan pada Bulan Agustus 2019 sampai saat ini, dengan rata-rata kerugian 200 juta per bulan, sehingga mencapai jumlah kerugian sekitar 5,4 miliar yang sangat membebani keuangan perusahaan,” terang Nico.
Nico pun pesimis Solihat mampu mewujudkan komitmen Pemkot Bekasi untuk memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030.
“Dengan kinerja buruk seperti itu, saya gak yakin Solihat bisa mewujudkan seratus persen akses air bersih dan aman yang dapat dinikmati seluruh masyarakat Kota Bekasi,” demikian Nico.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melantik Solihat sebagai Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi periode 2021-2026 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Rabu (10/11/2021).
Dengan demikian Solihat menjabat dua periode sebagai Dirut Perumda Tirta Patriot. (RED)
Leave a Reply